210213
Kita memang tak pernah bisa memilih takdir
yang telah di kehendaki tuhan, kita pula tak pernah bisa merubah sebuah dilema
kelam di masa lalu, tapi kita masih bisa untuk membuatnya lebih baik di masa
sekarang dan juga di masa depan.
Sedikit goresan tentang sebuah pena
hitam yang telah tergariskan dengan alami oleh sebuah perbuatan, sebuah goresan
tentang masa lalu yang begitu gelap namun memiliki sebuah nilai indah untuk di
jadikan ilmu di masa sekarang dan juga masa mendatang. Aku yang dulu, akan berubah menjadi saya yang sekarang. Dimana sebuah konflik terjadi dalam ruangan
yang memang kita tak tahu seberapa besar kapasitas ruangan itu, yap.. ruangan
itu adala hati dan pikiran.
Pertemuan di sore itu merupakan
pertemuan singkat namun terasa sangat lama, semua gerak dan alunan waktu begitu
melambat dan hanya gerak dari tubuh dan irama-irama suara yang sumbang mulai
terlantunkan dari masing-masing bibir dan tenggorokan.
Sore itu bersama adikmu cantikku,
aku
begitu terheran-heran oleh sosoknya, dia begitu pendiam dan sekelabat terlihat
kemisteriusan sosok yang memang belum
pernah aku jumpai. Lama aku untuk memikirkan bagaimana cara berinteraksi dengan
dia, dan pada akhirnya aku bisa memancing atau mengajak dia berinteraksi secara
langsung, dengan sedikit candaan dan juga keseriusan yang malu-malu untuk
keluar, akhirnya terkembanglah senyuman darinya. Dan kamu cantikku, mungkin
terheran-heran, sosok adikmu yang memang mungkin sulit untuk di ajak
berkomunikasi ataupun respect terhadap lawan jenis akhirnya luluh juga
dengan sedikit candaanku dan permainan psikologku :).
Sore ku lewati dengan secangkit ekspresso hangat di kedai itu, ada
sedikit keheranan tentang masalah tinggi badan kamu, hmm…
Entah kenapa kamu dengan adikkmu
ternyata lebih tinggi adikmu, (ups ga
mengejek loh). Tapi dari segi penampilan masih menang kamu lah,, mungkin
alesannya adikmu masih kecil itu, *haha*.
Pertemuan singkat yang terjadipun
harus berakhir di iringi oleh rintik-rintik hujan yang turun dari langit malam,
aku tak pernah bisa untuk mengantarkanmu pulang, dan mungkin sangat sulit untuk
bisa mengantarmu pulang.
Dengan pakaian basah aku merebahkan
diriku ke atas ranjang dan mengeluh ahh..kenapa
pertemuan yang terjadi hanya singkat dan tak pernah aku berbicara 4 mata dengan
dia , namun aku bisa menepis semua keluh kesah itu dengan sedikit logika.
Hari-hari berjalan begitu saja, dan
mungkin menurutku banyak cerita yang terjadi di dalamnya, namun aku hanya
menulis sebuah cerita yang memiliki kesan yang spesial di diriku, tak tahu
buatmu, mungkin kan kamu tulis atau kan kamu ceritakan untuk orang tersayangmu
di masa mendatang.
Cantikku..
Setiap hari yang terlewati aku merasa
sangat sulit untuk mengingat kenangan itu. Apakah benar kenangan ini telah menjadi sebuah ingatan. Semoga saat kita bertemu kelak kamu kan menumbuhkan kenangan
itu dan memupuk daun kecil yang telah terlanjur tumbuh dalam diriku.
Dear
my love..
With tears, from both my eyes n my
heart, right now, while remembering that story, I want to thank u for being so
good to me, for always patiently listening to me n give me a little love, u
have saved me.
If u want to go n rest, I will respect
your decision, the way u have been understanding me, pure n deep, u know, u are
always in my heart. Wherever u are.
I
miss u, realy realy miss u.
(WM)
–(R)
To
be continue…
0 comments:
Post a Comment