220213
Ahh… bolehkah aku sedikit mengeluh akan sebuah kekalutan dalam hari-hari yang
harus ku tempuh begitu berat dan pengap ini…?
Berkata tentang sebuah keluhan kecil, teringat
akan sebuah koflik kecil yang terjadi di masa lalu dan kini menjadi sebuah nostalgia
di balik alunan musik yang melempar raga dan jiwa ini ke dalamnya.
Sedikit celotehan yang didapat, sedikit pula
jawaban yang terdapat. Hanya sebuah pemikiran logika dan juga mimpi yang ada.
Sebuah konflik merupakan irama-irama manis
sebuah kehidupan, tanpa adanya konflik maka tak akan muncul sebuah kedewasaan
dan pengalaman. Konflik…! Mengapa harus
ada konflik jika harus menimbulkan perang ?. banyak sekali pertanyaan jika
berbicara mengenai konflik.
Dan hal inilah yang membimbingku ke dalam
sebuah konflik internal atau bisa dikatakan titik jenuh dalam sebuah perasaan
rindu. Tersirat sebuah pemikiran,
apakah
aku akan terus menulis tentang kisahmu ataupun kisahku ? apa aku akan
meninggalkan jejak manis dalam hitam ini ? ataupun apa aku kan bisa bertahan dalam perjanjian ini ? semua bertanya
tentang APA..APA.. dan APA. Dan mengapa selalu pertanyaan mengenai APA yang
paling banyak di pertanyakan. Namun disini aku tak akan membicarakan tentang
definisi APA, karena semua hanya berbicara tentang keragu-raguanku dalam
mempersepsi dan juga mendefinisikan apa yang kan terjadi kelak.
Siang yang sangat panas dan juga pengap ini
hanya bisa dirasakan dan banyak sekali keluhan-keluhan tentangnya, tak sedikit
pula orang yang sedang menepi untuk berteduh oleh cahaya kehidupan yang real. Dibalik
sengatan cahaya ini, tersimpulkan sedikit cerita tentangmu dan tentangku, tak
banyak namun sangat berarti, hanya suara ketikan yang bernyanyi untuk menemani
setiap jentik-jentik jari yang sedang menari.
Sebuah konflik internal, yap..! sebuah
kebimbangan yang seperti aku tuliskan terdahulu, dan juga sempat terfikirkan
olehku memilikimu selamanya atau hanya
selamanya ingin memilikimu. Dalam hati inginku untuk memilikimu, namun
ketika ku tahu akan sebuah logika dan juga kejadian yang sering terlupakan itu,
aku bisa merasakan sebuah ke egoisan pribadi yang saling menekankan kepada
sesamanya, mungkin tak pernah tersadarkan, namun itu terjadi.
Seketika pertemuan yang terjadi itu menjadi
sebuah tolak ukurku terhadap penilaian semua tentang problematikamu, dan aku
bisa melihat jelas betapa konflik iternal dalam dirimu terbawa juga oleh sodarimu.
Aku tak banyak mengingat bagaimana kelanjutan kisah itu, semua berjalan begitu
saja tanpa aku sadari sampai kita menginjak dimana bulan kelahirankupun datang,
banyak hal yang ingin aku lakukan dan juga aku janjikan ke kamu duhai cantikku…
Tak pernah sedikitpun aku melupakannya.
Dari sekadar mengajak itulah janjiku ke kamu,
dimana jika aku bisa menyanggupinya maka akan aku lakukan hal itu, ntah kapan
dan dimana.
Teringat saat hubungan yang memang tanpa
pernah memiliki status ini mulai
terganggu sebuah konflik-konflik kecil yang membuat aku semakin plin-plan dalam mengambil suatu
keputusan, apakah aku kan terus
menjaga perasaan ini atau apakah aku
kan pergi dari hidupmu tanpa menyisakan sedikitpun perasaan yang telah
tertancap dalam.
Semua ku lakukan karna aku tak ingin dejafu yang pernah aku alami terjadi
lagi, tak pernah inginku untuk mengulangi di kesalahan yang sama, semoga saja
kamu kan mengerti.
Udara panas nan pengap akhirnya terkalahkan
oleh awan temaram yang mulai meneteskan air dari celah-celahnya, semua kisah
yang terjadi di hari itu luntur dengan sendirinya bersamaan dengan
guyuran-guyuran air yang membawa sebuah kesejukan. Apakah bisa terasakan di
dalam benakmu ? hmm.. mungkin tak bisa untuk kau rasakan saat ini.
Sedikit kutipan puisi yang aku dapatkan
untukkmu duhai cantikku..
Menghadapi
kemenangan tanpa sebuah cinta
Kau
takkan mengerti segala lukaku
Karena
cinta telah menyembunyikan pisaunya
Membayangkan wajahmu
merupakan sebuah siksa
Kesepian merupakan
ketakutan dan kelumpuhan
Kau telah menjadi racun
dalam aliran darahku
Apabila
aku merasa rindu dan sepi
Itulah
aku..
Sebuah
tungku tanpa api..
To be continue…
0 comments:
Post a Comment