Followers

Milik simeluncur. Powered by Blogger.
Home » » Days 11-12

Days 11-12



220213
Ahh… bolehkah aku sedikit mengeluh  akan sebuah kekalutan dalam hari-hari yang harus ku tempuh begitu berat dan pengap ini…?
Berkata tentang sebuah keluhan kecil, teringat akan sebuah koflik kecil yang terjadi di masa lalu dan kini menjadi sebuah nostalgia di balik alunan musik yang melempar raga dan jiwa ini ke dalamnya.
Sedikit celotehan yang didapat, sedikit pula jawaban yang terdapat. Hanya sebuah pemikiran logika dan juga mimpi yang ada.
Sebuah konflik merupakan irama-irama manis sebuah kehidupan, tanpa adanya konflik maka tak akan muncul sebuah kedewasaan dan pengalaman. Konflik…! Mengapa harus ada konflik jika harus menimbulkan perang ?. banyak sekali pertanyaan jika berbicara mengenai konflik.
Dan hal inilah yang membimbingku ke dalam sebuah konflik internal atau bisa dikatakan titik jenuh dalam sebuah perasaan rindu. Tersirat sebuah pemikiran,
apakah aku akan terus menulis tentang kisahmu ataupun kisahku ? apa aku akan meninggalkan jejak manis dalam hitam ini ? ataupun apa aku kan bisa bertahan dalam perjanjian ini ? semua bertanya tentang APA..APA.. dan APA. Dan mengapa selalu pertanyaan mengenai APA yang paling banyak di pertanyakan. Namun disini aku tak akan membicarakan tentang definisi APA, karena semua hanya berbicara tentang keragu-raguanku dalam mempersepsi dan juga mendefinisikan apa yang kan terjadi kelak.

Siang yang sangat panas dan juga pengap ini hanya bisa dirasakan dan banyak sekali keluhan-keluhan tentangnya, tak sedikit pula orang yang sedang menepi untuk berteduh oleh cahaya kehidupan yang real. Dibalik sengatan cahaya ini, tersimpulkan sedikit cerita tentangmu dan tentangku, tak banyak namun sangat berarti, hanya suara ketikan yang bernyanyi untuk menemani setiap jentik-jentik jari yang sedang menari.

Sebuah konflik internal, yap..! sebuah kebimbangan yang seperti aku tuliskan terdahulu, dan juga sempat terfikirkan olehku memilikimu selamanya atau hanya selamanya ingin memilikimu. Dalam hati inginku untuk memilikimu, namun ketika ku tahu akan sebuah logika dan juga kejadian yang sering terlupakan itu, aku bisa merasakan sebuah ke egoisan pribadi yang saling menekankan kepada sesamanya, mungkin tak pernah tersadarkan, namun itu terjadi.

Seketika pertemuan yang terjadi itu menjadi sebuah tolak ukurku terhadap penilaian semua tentang problematikamu, dan aku bisa melihat jelas betapa konflik iternal dalam dirimu terbawa juga oleh sodarimu. Aku tak banyak mengingat bagaimana kelanjutan kisah itu, semua berjalan begitu saja tanpa aku sadari sampai kita menginjak dimana bulan kelahirankupun datang, banyak hal yang ingin aku lakukan dan juga aku janjikan ke kamu duhai cantikku…
Tak pernah sedikitpun aku melupakannya.
Dari sekadar mengajak itulah janjiku ke kamu, dimana jika aku bisa menyanggupinya maka akan aku lakukan hal itu, ntah kapan dan dimana.
Teringat saat hubungan yang memang tanpa pernah memiliki status ini mulai terganggu sebuah konflik-konflik kecil yang membuat aku semakin plin-plan dalam mengambil suatu keputusan, apakah aku kan terus menjaga perasaan ini atau apakah aku kan pergi dari hidupmu tanpa menyisakan sedikitpun perasaan yang telah tertancap dalam.
Semua ku lakukan karna aku tak ingin dejafu yang pernah aku alami terjadi lagi, tak pernah inginku untuk mengulangi di kesalahan yang sama, semoga saja kamu kan mengerti.

Udara panas nan pengap akhirnya terkalahkan oleh awan temaram yang mulai meneteskan air dari celah-celahnya, semua kisah yang terjadi di hari itu luntur dengan sendirinya bersamaan dengan guyuran-guyuran air yang membawa sebuah kesejukan. Apakah bisa terasakan di dalam benakmu ? hmm.. mungkin tak bisa untuk kau rasakan saat ini.

Sedikit kutipan puisi yang aku dapatkan untukkmu duhai cantikku..

Menghadapi kemenangan tanpa sebuah cinta
Kau takkan mengerti segala lukaku
Karena cinta telah menyembunyikan pisaunya

                        Membayangkan wajahmu merupakan sebuah siksa
                        Kesepian merupakan ketakutan dan kelumpuhan
                        Kau telah menjadi racun dalam aliran darahku

Apabila aku merasa rindu dan sepi
Itulah aku..
Sebuah tungku tanpa api..


To be continue…

0 comments:

Post a Comment

Popular Posts

Labels

Pageviews