150213
Selamat siang
cantikku, bagaimana kabar kamu sekarang ? semoga baik-baik saja disana ya :’). Banyak
hal yang aku dapat untuk aku ceritakan ke kamu sekarang ini, mulai dari akun
baru adikku di facebook dan betapa senangnya dia punya facebook,, yap, ketika
aku mendengar nama facebook serasa aku terlempar jauh dalam buaian nostalgia
lama kita, saat pertama kali kita saling memandang foto masing-masih *hehehe*. Kemudian hujan yang
menghalangiku pulang dari sholat jumat, sepintas juga terlihat bayanganmu
berjalan di depanku, mungkin fatamorganamu yang terus melekat di pikiranku, dan
masih banyak lagi yang ingin sekali aku ceritakan ke kamu wahai cantikku, namun
aku akan menceritakan kembali sambungan-sambungan awal kita berjumpa dan
bertemu, will u enjoy it.
Dan kitapun bertemu
dalam sebuah café yang tak jauh dari tempat parkir dan memiliki pemandangan
yang cukup lumayan lah, aku teringat saat itu, kamu memakai baju warna pink serta
kerudung warna biru gelap. Dengan sedikit langkah yang cukup pasti dan rasa
malu saat bertemu denganmu, kuberanikan diriku untuk memberi senyuman terbaikku
walaupun itu sangat jelek *hehe*. Saat
itu pula pertama kalinya aku menjabat tanganmu dan mendengar suaramu, renyah
dan sangat menentramkan, itulah kesan awalku.
Oh ya, saat kita
bertemu, kamu membawa salah satu temanmu bernama Ridha, sedikit aku ceritakan tentang Ridha.
Ridha merupakan salah
satu cucu dari orang ternama di desaku, bisa disebut sebagai tetua desa dan
sekaligus kyai besar. Dia sekarang juga sedang mengejar impiannya sebagai mahasiwi salah satu universitas swasta
di kota Malang, tak banyak yang aku ketahui tentang dia. Namun jika harus
menerka-nerka tentang sosok dia dan karakternya, mungkin dia termasuk orang
yang kalem dan juga ceria, namun dibalik keceriaannya itu tersimpan banyak
permasalahan dan juga tekanan yang terjadi dalam kehidupannya *mungkin*. (maaf ya ridha kalo km baca ini,
hehe).
Lanjut cerita..
Dari kesan pertama
yang aku dapatkan, saat kita mulai berbicara dan saling melempar canda (emang
iya melempar canda?), ku merasa kamu orang yang dingin dan juga sulit untuk di
ajak bercanda sekaligus berbicara. Namun aku tak pernah berhenti berjuang, karna semua demi nyai *ups dangdut mania*, setelah
aku melemparkan sebuah rayuan dan sedikit candaan garing, akhirnyaaaa...
akhirnyaaa… yess…..
Kamu bisa tersenyum
kecil nan manis -_-.
Dari sanalah aku mulai
ada getarang-getaran perasaan yang tak wajar, sebuah perasaan yang memang
didasari dari rasa yang tulus serta ikhlas.
*kok mudah banget suka?*, maklumlah kita orang pemilik bintang Capricorn yang
pada dasarnya memang mudah jatuh hati,
setia, dan romantic. Suit suit suiiiit.. :P
Dari candaan itulah
aku mulai mendengar suara kamu yang lirih dan kalem, selang beberapa menit *sejam maksudnya*, sodariku juga pergi ke
tempat yang sama, dan akhirnya setelah birokrasi dan juga rayuan agar kamu mau
ikut, dengan malu-malu puss ikut juga kamu *tawa
kemenangan*. Kita berada satu meja untuk sekali lagi namun dengan
sodara-sodariku pula, disanalah kamu memang sangat-sangat-sangat pemalu dan
hanya diam ndingkluk tak berdaya, kucoba tuk mengajak kamu berkomunikasi serta
berinteraksi dengan yang lain, diam dan tak berdaya.
Singkat cerita..
Kita berada dia sebuah
parkiran besar milik salah satu mall ternama di kota Malang, inisialnya Matos *ups*. Akhirnya ku mencoba tuk
memberikan sedikit suka rela untuk mengantarkanmu pulang, namun dengan sopan
kamu menolak nya, dan pada akhirnya kamu aku ikut tebengkan sama
sodara-sodariku yang notabenya searah dengan rumah kamu.
*oh malangnya manusia
tak berpengharap ini*.
Dan sampai pulah di
ujung jalan yang gelap dan diringi tawa-tawa kecil dari gerimis yang terjadi,
sampai ku pada sebuah ruangan kosong yang berisi segala bentuk peralatan dan
perkakas untuk hidup *kamar maksudnya*.
Ku tertegun disana, mulai menimbang setiap rasa yang menjalar dari setiap millimeter
darah yang mengalir sampai ubun-ubunku. Kuterbuai dalam perasaan yang memang
telah lama tak kurasakan, namun seketika ku terbangun dari lamunan panjang itu
dari suara HP jadul itu, ku buka dan membaca sebuah bbm dari kamu “makasih banyak yah mas wil buat semuanya”. Akhirnya
semua cerita untuk hari itu aku tutup dengan senyuman lebar dan juga ketenangan
akan kekosongan hati yang memang telah lama tak aku rasa.
Esok aku akan datang
lagi dengan ceritaku denganmu…
Hai cantikku, tak pernah
sedikitpun aku berhenti untuk memikirkan kamu, walaupun kamu mengharapkan aku
tak boleh untuk memikirkan kamu dalam perjanjian kita ini, kurang 361 hari lagi
cantikku kita akan bertemu.
Sempat aku berharap
bisa berjumpa denganmu di jalanan pedesaan ini, namun sepertinya apa yang aku
harap tidak tersampaikan :).
See ya tomorrow..
To be continue
0 comments:
Post a Comment